Bagiku, seorang laki-laki yang tidak mengakui anaknya, darah dagingnya sendiri,itu adalah seorang banci kaleng.
Laki-laki lazimnya tangguh dan penuh logika, tapi kemudian ketika sampai pada hal-hal pahit yang merupakan kenyataan dan kebenaran, kenapa mereka menjadi begitu pengecut..? Aku katakan disini, Nyalinya hanya sebesar kemaluannya.
Kalau saya adalah teteh, saya tidak akan mau lagi berurusan dengan laki-laki itu. Kenyataan bahwa itu tetaplah darah dagingnya tetap tak akan diingkari, tapi jangan harap seujung rambut pun laki-laki itu (baca: bajingan) bisa menyentuh anaknya.
Laki-laki lazimnya tangguh dan penuh logika, tapi kemudian ketika sampai pada hal-hal pahit yang merupakan kenyataan dan kebenaran, kenapa mereka menjadi begitu pengecut..? Aku katakan disini, Nyalinya hanya sebesar kemaluannya.
Kalau saya adalah teteh, saya tidak akan mau lagi berurusan dengan laki-laki itu. Kenyataan bahwa itu tetaplah darah dagingnya tetap tak akan diingkari, tapi jangan harap seujung rambut pun laki-laki itu (baca: bajingan) bisa menyentuh anaknya.
Kalau saya adalah teteh, saya mungkin akan lebih memikirkan jawaban apa yang harus diberikan ketika ia bertanya mengenai ayahnya kelak. Apa saya harus menjawab bahwa ayahnya adalah sekedar manusia tanpa otak yang memikat dan menggunakan topeng cinta demi mendapatkan kenikmatan? Ataukah saya harus menjawab bahwa ayahnya direnggut iblis dan tak tersisa darinya selain debu sebanyak genggaman yang hilang begitu angin menerpa?
Tidak sadarkah laki-laki itu bahwa anak yang tidak pernah diakui sebagai darah dagingnya sendiri sebenarnya dapat menyelamatkannya dari siksa neraka?
Tidak tahukah bahwa salah satu amal yang tidak terputus setelah mati adalah doa dari anak yang mencintai ayahnya setulus hati dan doa istri yang mengasihinya tanpa syarat?
Move on, teteh....... dia hanyalah mayat hidup dan bukan manusia. Jiwanya sudah mati dan Tuhan melihat semua, sekalipun bertaubat tapi bila dia tidak mengakui sepenuh hati kesalahannya..dan mengakui anaknya dengan mulut dan hatinya, Tuhan pun tak kan menghitungnya sebagai pertobatan yang tulus dan kebenaran.
Move on, teteh........ banyak orang mendoakan yang terbaik bagimu dan anakmu, dan buat laki-laki itu, jika memang dia adalah laki-laki yang sama yang mencintai teteh, bertanggung jawab dan mencintai anakmu, dia pasti akan kembali karena kekuatan cinta dan hati nurani, tapi bila tidak, lepas saja teteh...untuk anakmu, karena dia tidak pantas untuk dipertahankan, tidak pula untuk wanita wanita berhati emas dan berjiwa besar spt teteh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar