Perih saat harus mengetahui, apa yang tak ingin ku ketahui.
Saat harus mendengar dan menerima kenyataan tak semanis yang pernah ku mimpikan
Sakit saat harus mengakhiri apa yang tak ingin ku akhiri
saat harus mengingkari hati kubutuh nafasnya,
walau tak bisa ku miliki lagi hidupnya.
Kemana lagi harus ku berlari saat kupernah percayakan bahwa di dermaga nya kudapat labuhkan cintaku.
sayang, dermaga itu tak lagi sama seperti dulu, seperti 5 tahun silam ketika semua masih begitu indah
terlalu dingin dan ramai, bahkan tak lagi dapat ku kenal bentangan layar-layarnya disetiap sisinya
Adakah bulan kan membawaku pergi malam ini
Menari diatas angin disela sepi dan airmataku
karena kini yang kubutuhkan hanyalah sebuah penghiburan
bahwa ku ingin bahagia bersama anakku meski harus kubayar dengan separuh jiwa dan usiaku
Sekarang hanya kepada Tuhan kudapat teriakan sesakku
Ruang dan waktu seperti tak lagi bersahabat
Ruang dan waktu meninggalkanku disudut keterpurukanku
nyatanya aku jatuh kepada laki-laki yang selama ini aku percayakan hatiku
Dicampakkan dan ditinggalkan disaat didalam rahimku ada buah hatinya
dan aku kecewa...sangat kecewa, Tuhan
bukan karena dia meninggalkan aku dan mengkhianatin hatiku
tapi karena dia mampu untuk menolak dan melepaskan dengan semua kesadarannya
darah daging yang semestinya dia cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar