Aku ingin menceritakan kepadamu apa yang telah terjadi padaku dua hari yang lalu.
Hari itu Selasa, 10 July 2012. Senin malamnya aku masih pulang kantor dalam keadaan baik, tidak mengendarai mobil sendiri, karena memang kakiku masih sakit, tapi ada yang lain di sore itu karena aku harus mengejar satu bus Jakarta Bogor yang kebetulan melintas dengan agak cepat walau akhirnya tidak sempat terjangkau tapi lelahnya sama seperti aku habis berlari mengelilingin satu putaran lapangan bola.
Sesampai di Bogor, aku sangat lapar, dan karena hujan, aku mampir ke Salah satu Resto fast food Mac Donnald di Giant, pajajaran. Aku makan disitu sambil menunggu hujan redah. Aku katakan pada anak ku, kamu harus makan yang banyak karena tadi kita habis lari-larian mengejar bus. Entah kenapa saat aku makan ada sesuatu yang aneh kurasakan dalam perutku. aku seperti mual, atau sepertinya perut ku tidak mau menerima makanan yang aku makan, padahal aku sangat lapar...lapar sekali. Alhasil paket nasi dan 2 ayam tidak bisa kuhabiskan seketika itu juga. lalu aku pulang, berdoa dan tidur. Malamnya seperti biasa, alarm di Handphone berbunyi menunjukan pukul 03.00 dini hari, waktuku untuk berteduh. Saat itu, aku sudah merasakan something wrong with my body, perutku terasa sakiiit sekalii. Ya Tuhan, aku tetap bernyanyi dan menangis, tapi rasa sakitnya tidak kunjung hilang, aku ingat kata kakak ku beberapa waktu yang lalu "selama rasa sakit masih dipersendian otot-otot kaki, betis, paha..itu tidak apa, tapi jangan anggap enteng kalau rasa sakit itu berasal dari perutmu" dan terngiang-ngiang kata2 Radot teman kantorku "Selama kamu tidak mengeluarkan flek2, darah atau cairan, tidak apa2..tapi kalau sudah ada tanda-tanda itu segera ke RS" mengingat kata-kata mereka membuat aku takut sekali, aku lari ke kamar mandi untuk men check apakah ada flek-flek di under wearku? untungnya tidak...bersih, tapi perut ku sakit sangat sakit, hingga jam 8 pagi aku tidak bisa tidur, bagaimana bisa tidur dengan keadaan perutku serasa diremas-remas dan kencang, untuk duduk, berdiri, bergerak, terasa sakit sekali.
Aku menghubungi orang-orang kantor dan mengatakan aku tidak bisa kerja, mereka sangat baik dan mengerti, lalu aku mencoba menghubungi siapa saja temanku di bogor untuk membantuku, tapi sayang disayang mereka semua sedang berada di luar area Bogor bekerja. Ya Tuhan, rasanya aku ingin mati. Aku menangis seperti anak kecil di dalam kamar, meraung-raung tidak perduli apakah ada orang yang kan mendengar atau tidak, tapi rasa sakitnya tidak bisa lagi ku tahan. Terbayang kemudian wajah suamiku, ingin sekali menghubunginya untuk menolong aku, tapi buat apa? dia tidak akan memperdulikan aku, atau bahkan sekalipun aku mati dan anaknya kenapa2, dia toh sudah melupakan kami sejak beberapa bulan yang lalu, ku urungkan niatku dengan airmata bercucuran, entah berapa banyak doa dan kekhawatiran dan air mata yang keluar dari mulut dan mataku siang ini. Jam 13.00 aku masih sadar bisa berkomunikasi dengan beberapa sahabat yang memberikan doa dan kekuatan dari jauh, tapi mereka tidak membantuku hingga aku tidak tau lagi apa yang terjadi padaku, mungkin aku pingsan? atau aku tertidur? tapi aku tidak merasakan apa-apa lagi dari jam 1 siang hari itu hingga jam 4 sore.
Jam 4 sore, aku tersentak kaget dengan baju yang telah lengket dengan keringat membasahi tubuhku, Seprai dan tempat tidurku basah semua. Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku. Aku tersadar beberapa waktu yang lalu aku sedang menahan sakit, aku lihat Jam di Ponselku, ha? Jam 4 sore? aku lihat ada 7 kali panggilan tak terjawab dari beberapa sahabat dan BBM yang tidak terjawab. Ya Tuhan, pingsankah aku? AKu mencoba untuk bangun dan bergerak, aku sangat berharap sakitnya redah. yah Puji Tuhan, sakitnya memang tidak terlalu sakit seperti pagi hari tadi, aku bangun dari tempat tidurku, hey aku bisa berjalan..tapi masih terasa sakit di perut dan kakiku..aku tetap berusaha untuk bergerak perlahan, aku ganti baju dan bersiap2 untuk pergi ke BMC saat itu juga, pikiranku hanya satu, selagi aku masih mampu, aku harus bisa mengatasi semua keadaan ini. Aku berdoa pada Tuhan memohon kekuatan agar aku bisa berjalan setidaknya Tuhan membiarkan aku pergi hingga RS BMC. itu saja.
Pertolongan dan kekuatan dari Tuhan luar biasa untuk hidupku, Kakiku diberi kekuatan walaupun aku harus menahan sakitnya dengan semua sisa-sisa kekuatan. Tapi aku bisa bertemu tukang Ojek dan meminta pertolongannya untuk mengantarkan aku ke BMC. Sepanjang perjalanan, aku menangis.. "Ya TUHAN, hitunglah airmataku ini, beri aku kekuatan, beri aku dan anakku kesehatan dan keselamatan, mampukan aku" dan Tuhan membawaku hingga sampai ke BMC dengan selamat. Di BMC aku langsung pergi ke IGD, dokter disana yang menanggulangi aku sangat marah mengetahui aku kontraksi sedari pagi tapi baru sorenya aku ke RS, mereka katakan bila terlambat, aku bisa saja kehilangan anakku. Oh Ya TUHAN...
Dr. Bambang specialist kandunganku memeriksa keadaan bayiku dengan USG, Puji Tuhan anakku dalam keadaan yang baik walaupun posisi kepalanya berputar kesebelah kanan perutku, sakit sekali saat perutku diperiksa, dia katakan 100% aku mengalami Kontraksi dini, jika aku tidak dirawat dan minum obat anti kontraksi bisa memungkinkan keguguran akan terjadi, atau kelahiran sebelum waktunya/ prematur terjadi.
Saat dia katakan itu, aku katakan dalam hatiku. "Ya Tuhan..terima kasih, karena Engkau masih menjaga aku dan anakku. karena bila terjadi sesuatu terhadap anakku, entah apakah aku bisa memaaafkan diriku sendiri setelah itu atau tidak? atau mungkin aku bisa gila!" Karena kondisi tubuhku tidak memungkinkan dan lemah, dan dokter tau aku tidak mungkin pulang sendirian, aku katakan pada dokternya suamiku bekerja di luar kota, pilihan terbaikku adalah tinggal di rumah sakit untuk pertolongan pertama mengingat asam lambung dan air ketubanku juga sangat sedikit. Dalam hatiku membatin, aku akan membayar semuanya untuk anakku. Aku sering malas minum, aku sering malas makan hingga maag ku kumat, aku lebih sering memikirkan papinya ketimbang anak dalam kandunganku hingga stress memicu asam lambungku tinggi dan lain-lain. Saatnya aku harus merubah semua pola pikiranku dan fokus pada anakku. Aku tidak perduli berapa mahalnya Rumah sakit, obat-obatan toh setiap kontrol bulanannya 1/2 juta harus aku habiskan, aku akan memberikan yang terbaik untuk anakku, selama aku masih mampu, selama aku masih bisa. Aku tidak akan lagi menangisi yang pergi yaitu suamiku, aku harus memikirkan yang tinggal bersamaku, disini didalam perutku dengan tubuhnya yang mungil, kulitnya yang lembut, dia tidak akan mampu bertahan kalau aku melupakannya, dia tidak akan mampu tinggal kalau aku menelantarkannya. Ya Tuhan anakku, maafkan aku. Aku sudah terlalu banyak memikirkan papimu hingga aku melupakanmu. Padahal kamu di perutku, padahal kamu membutuhkan aku, padahal hidupmu tergantung padaku, dan malam ini aku tidur di rumah sakit.
Tuhan Yesus, aku sudah membuang-buang waktuku dengan meratapi nasibku ditinggal suami yang tidak bertanggung jawab dan pergi lari tinggalkan darah dagingnya sendiri. Aku sudah melupakan bahwa aku memiliki seorang anak yang dengan setia menemaniku.
Sabar sayang, semua akan baik-baik saja, Lihat mami..sakit diperutnya hilang, asam lambungnya kembali normal, Obatnya bekerja, Tangan-tangan dokter membantu mami, dan Tuhan ada bersama kita. Sabar sayang, tunggulah beberapa bulan lagi, belum waktunya kamu keluar dari rahim mami sayangku. Tunggu 3 bulan lagi dan mami janji, mami akan memelukmu setiap hari, mami akan bersama dan menyayangimu. Tunggulah sayangku..kamu harus mengerti satu hal, bersabarlah Tuhan akan mempersiapkan segalanya untuk kita, aku mencintaimu nak, dengan segenap hatiku, dengan segenap jiwaku, dan dengan segenap akal budiku.Tolong mengerti keadaan kita, tolong pahami mami sayangku, kamu harus kuat, sama seperti mami, kita harus kuat anakku. kita harus bersama-sama berdoa, supaya Tuhan Yesus selalu melindungi kita, kita tidak boleh sakit... kita tidak boleh sedih..kita tidak boleh putus asa..kita tidak boleh hancur..kita tidak boleh lemah..kita harus buktikan kepada setiap orang, bahwa kita (mami dan kamu) mampu melewati semua ini. Mami sayang kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar