This video makes me crying
Senin, 30 Juli 2012
Minggu, 29 Juli 2012
Menjadi Benar atau tidak?
Berbahagia lah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Maz 1:41)
Setiap orang memiliki kehendak bebas, Kehendak bebas untuk memilih jalan hidupnya. Tapi Tuhan memberikan beberapa pilihan kepada semua orang, Pilihan yang dari Tuhan adalah Pilihan yang baik tentunya tidak melawan hukum Tuhan dan membawa damai sejahtera, tetapi pilihan yang dari duniawi adalah pilihan-pilihan yang tidak dilandasi kasih cenderung merugikan beberapa pihak dan mementingkan kepentingan selfcenter atau pribadi, dan cenderung bertolak belakang dari hati nurani dan membawa kesedihan. Ikut Jalan Tuhan adalah salah satu otoritas yang diberikan Tuhan kepada kita, tetapi Tidak ikut Tuhan pun merupakan sebuah pilihan.
Orang yang mengikuti jalan orang fasik akan mengalami penghakiman Tuhan. Penghakiman Tuhan sifatnya tetap dan adil atau Mutlak. Orang orang hukuman yang mengambil pilihan-pilihan hidupnya tidak benar yang paling parah bukanlah orang-orang yang Tidak pernah mendengar dan tahu akan kebenaran itu sama sekali, melainkan orang-orang yang TAU mana yang benar dan salah, tapi diujung pilihan tetap dia memilih jalan hidupnya yang tidak benar. Dimana Orang itu mengetahui yang Gelap dan Terang, tetapi dengan berbagai dalih dan alasan, dia tetap memilih cara hidupnya yang salah untuk memenuhi kebutuhan perut atau nafsunya. Itu adalah salah satu contoh.
Orang Fasik dalam Bible di ceritakan sebagai iblis yang menyamar sebagai malaikat terang, padahal hatinya penuh dengan kebencian dan tipu muslihat atau dusta, mereka menyesatkan orang-orang baik dengan kata-katanya yang manis dan lembut. Untuk membedakannya adalah buah yang dihasilkan dari roh orang fasik itu, Buah Roh orang Fasik adalah kehancuran dan pemecah belahan yang membawa ketidak damaian dan ketidak tentraman. Menjadi sama seperti orang fasik bukanlah sebuah keberuntungan melainkan kerugian. Tidak ada hal yang menguntungkan menjadi orang fasik.
Yesaya 57 : 20 – 21. Orang fasik seperti laut yang berombak, mereka tidak akan memiliki ketenangan. Mereka tidak akan memiliki arah hidup, karena diombang-ambingkan oleh gelombang kehidupan sehingga tidak akan pernah sampai pada tujuan.
Ayub 27 : 13 – 19. Orang fasik tidak akan menerima keuntungan dan berkat, keturunan mereka tidak memiliki masa depan. Mereka bisa mengumpulkan uang/kekayaan, tetapi yang akan menggunakannya adalah orang benar
Sabtu, 28 Juli 2012
Sebuah Doa
Tuhan Yesus.
Saat ku tertidur, selidikilah hatiku agar kau ketahui kerinduanku, saat ku tertidur, lihatlah kedalaman hatiku, agar kau ketahui betapa aku mencintaiMU, saat ku tertidur lihatlah luka-luka di hatiku, agar kau dapat menyulamnya kembali dan memulihkanku. Saat ku tertidur, jangan kau perhitungkan dosa-dosa dan cara hidupku dimasa lalu, tapi hitunglah airmataku dan murnikan aku maka aku akan sembuh.
Bapa, semua orang katakan bahwa waktu akan menyembuhkan rasa sakitnya, tapi ku katakan padaMu Bapa, aku tidak mau menunggu lama, yang kuperlukan adalah hati yang seperti yang Kau miliki sehingga aku tidak perlu berlarut-larut dalam kesedihanku karena ku ingin mengampuni semua orang yang jahat pada ku saat ini. Ku tak mau lagi merasakan semua sakit dan kecewanya membebani langkahku, karena ku ingin melupakan semua yang mereka perbuat padaku.
Tuhan Yesus, Sembuhkanlah aku, jadikanlah aku manusia yang baru, Murnikan aku dan ampunilah semua kesalahanku. Berikanlah aku roh yang baru, Urapilah aku dengan Roh KudusMU sehingga aku jauh dari semua ketidak benaran yang ditawarkan duniawi padaku. Lepaskanlah semua belenggu Roh Kehancuran, Percabulan, Perzinahan, Amarah, Kebencian, Putus asa, Pesta pora, kekecewaan, dendan dan lain-lain daripadaku. Melainkan dengan bilur-bilur darahMU, Bapa. Materaikan aku dengan Darah Penebusan PutraMU sehingga aku selalu dapat menginjak ular dan kalajengking dibawah kakiku dan menjadikan aku kuat dan selalu berada dijalan-jalanMU.
Berkatilah aku, Bapa..masa depanku, pekerjaanku, anak dalam kandunganku, rumah tanggaku, Pernikahanku. Pulihkanlah rumah tanggaku dengan suamiku, Persatukanlah kami bila Engkau berkenan Bapa, Berkatilah pernikahan kami yang mungkin tidak sempurna dimataMU. Ampunilah semua penolakan dan ketidak tahuan suamiku, bila dia berkali-kali menolakMU, Bapa..sekalipun dia berlari menjauh daripadaMU bapa, Jangan kau palingkan mukaMU daripadanya Bapa, melainkan ulurkan tanganMU kepadanya agar dia dapat melihat jalan-jalan kebenaranMU dan adapat mengenalMU jauh lebih baik lagi. Selamatkan suamiku, Bapa. Bebaskanlah dia dari roh-roh perdukunan, kuasa kegelapan, ilmu-ilmu hitam, doa-doa yang tidak berkenan dihadapanMU, belenggu jin-jin Islam yang mengikat hati dan pikirannya yang membuatnya melupakan istri dan darah dagingnya sendiri. Tapi terlepas dari kesemua itu, Bapa..aku adalah aku, aku hanya memohon saat kau katakan "mintalah maka akan diberikan padamu" tapi kuserahkan semua kepadaMU Tuhan, jadilah apa yang menurut kehendakMU.
Tuhan Yesus, Lindungilah anak dalam kandunganku. Berkatilah anakku, berikanlah ia kesehatan dan keselamatan. Organ tubuh, panca indera yang sempurna dan sehat, hati yang lembut, jiwa yang kuat danotak yang cerdas sehingga anakku nanti menjadi anak yang membawa sukacita bagi kami,
Amen. (Bapa kami...)
Jumat, 27 Juli 2012
Aku akan mengendongmu..
Airmataku bercucuran saatku membaca kisah ini.....
Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin
berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku
menyuruhku untuk menggendongnya begitu keluar dari mobil. Jadi
kugendong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah
seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10
tahun yang lalu.
Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.
Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka. Dewi hadir dalam kehidupanku.
Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dewi yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya. Dewi berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis."
Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dewi dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor"
Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun kujelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dewi. Ini adalah hiburan bagiku.
Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.
Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.
Sekali lagi, Dewi berkata padaku," Hendra, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama.", Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya," Ada sesuatu yang harus kukatakan" , Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir.
"Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,"kenapa? " , "Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki- laki!".
Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dewi.
Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan. Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku.
Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi. Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku.
Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.
Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," Hendra, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"
Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu menggendongku dilenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap menggendongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus menggendongku keluar dari kamar tidur ke pintu." Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.
Aku memberitahukan Dewi soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh.
Kata-katanya membuatku merasa tidak enak. Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku menggendongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"Wah, papa menggendong mama, mesra sekali"
Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.
Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.
Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana ."
Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami
Masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih menggendong kekasihku dilenganku. Bayangan Dewi menjadi samar.
Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dewi tentang ini. Aku merasa begitu ringan menggendongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"Kelihatannya tidaklah sulit menggendongmu sekarang"
Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk menggedongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat,"Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa menggendongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit
Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa,sudah waktunya menggendong mama keluar" Baginya,melihat papanya sedang menggendong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.
Pada hari terakhir,ketika aku menggendongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan menggendongku sampai kita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".
Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dewi membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dewi, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam".
Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu"
Dewi tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga
Kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua...".
Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…
----sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.
Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia.
Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.
Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka. Dewi hadir dalam kehidupanku.
Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dewi yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya. Dewi berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis."
Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dewi dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor"
Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun kujelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dewi. Ini adalah hiburan bagiku.
Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.
Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.
Sekali lagi, Dewi berkata padaku," Hendra, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama.", Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya," Ada sesuatu yang harus kukatakan" , Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir.
"Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,"kenapa? " , "Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki- laki!".
Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dewi.
Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan. Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku.
Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi. Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku.
Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.
Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," Hendra, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"
Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu menggendongku dilenganmu", katanya, "Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap menggendongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus menggendongku keluar dari kamar tidur ke pintu." Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.
Aku memberitahukan Dewi soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh.
Kata-katanya membuatku merasa tidak enak. Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku menggendongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"Wah, papa menggendong mama, mesra sekali"
Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.
Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.
Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana ."
Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami
Masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih menggendong kekasihku dilenganku. Bayangan Dewi menjadi samar.
Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dewi tentang ini. Aku merasa begitu ringan menggendongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"Kelihatannya tidaklah sulit menggendongmu sekarang"
Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk menggedongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat,"Semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa menggendongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit
Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa,sudah waktunya menggendong mama keluar" Baginya,melihat papanya sedang menggendong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.
Pada hari terakhir,ketika aku menggendongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan menggendongku sampai kita tua". Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".
Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dewi membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dewi, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam".
Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu"
Dewi tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga
Kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua...".
Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…
----sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.
Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia.
Hidupku...
Kehidupan ku mengajarkan bagaimana kita membuat semua kejadian dalam hidup kita menjadi kebaikan bukan kesedihan.
Sikap hati dan pola pikir yang tepat adalah hal yang sangat penting dalam menjalani hidup ini.
Minggu, 22 Juli 2012
Kualitas Kehidupan
Kualitas hati menentukan kualitas kehidupan. Tapi, hati yang menurut kepada pikiran yang baik (Mario Teguh)
Masa depan adalah milik mereka yang BERANI mengambil resiko, dan mempertanggung jawabkannya (Bryan Tracy)
Sabtu, 21 Juli 2012
Masalah
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia 1 m dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. n Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.(1 Korintus 10:13)so,jika kita menghadapi suatu masalah yang kelihatannya tidak mungkin untuk dipecahkan padahal masalah itu adalah sebab akibat dari perbuatan-perbuatan anda yang sudah sejatinya menjadi resiko yang harus kita pertanggungjawabkan, dan karena pikiran-pikiran negative dan ketakutan-ketakutan menjadi hambatan bagi kita untuk dapat mencari jalan keluarnya dan melepaskan semua bebannya kepada orang lain, artinya kita perlu meningkatkan pola pikir kita, bukan masalahnya yang terlalu berat tetapi CARA BERPIKIR ANDA YANG TERLALU SEMPIT dan anda perlu Membebaskan Pikiran yang sempit itu.
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(QS Al Baqarah [2] : 286)
Jagoan buah hatiku
Mommy bangga sekali sama kamu, nak...kamu memang luar biasa beberapa hari ini, kelihatannya kamu sudah mengerti yah sekarang kalo mami tidak bisa mengandalkan papimu yang tidak bertanggung jawab dan yang meninggalkan kamu dengan kesadarannya tanpa sedikit pun penyesalan dan permintaan maaf, maami tidak pula akan terus menerus menangisinya, saat ini kita harus menghadapi kenyataan ini dengan kuat, dan kamu juga harus jadi seperti mami jangan seperti papi, kamu harus tegar dan berjuang untuk hidup. Kamu harus yakin sayang, kalau papi memang seorang ayah yang baik untuk hidupmu, tentunya dulu dia tidak pernah meminta mami untuk membunuhmu, kalau papi memang seorang ayah yang bertanggung jawab untuk mu, tentunya dia tidak akan pernah tinggalkan mami dan kamu dan pasti akan berjuang mencari jalan untuk kembali berkumpul bersama kita...tapi nyatanya tidak demikian, sayang..Tuhan sudah membuka dan memperlihatkan semua itu kepada kita, kita harus percaya..semua yang terjadi karena Tuhan menyayangi kita, sayang...kamu tetaplah anak papimu, seburuk-buruknya dia tetaplah orang tua kandungmu, kita harus bisa mengampuninya, dan kita harus tetap mendoakannya, semoga TUHAN membukakan jalan dan memperlihatkan cahaya terang dalam kehidupan papi dan keluarganya.
Untuk sementara ini yang harus kita lakukan adalah bertahan. dan Kamu bertahanlah di dalam perut mami sayangku, kamu gak boleh kontraksi lagi sebelum waktunya okay, kehamilan mami semakin lama semakin besar dan tua, itu tandanya perkembangan tubuhmupun sudah nyaris sempurna. Kulitmu, Organ-organ tubuhmu, Panca inderamu dan lain lain. Kehamilan inipun membuat mami otomatis menjadi lemah tidak seperti dulu kala, sayang. Karenanya, Mami harap kamu mau mengerti mami, karena kamu anak pintar dan kuat. Mami harus tetap bekerja sayangku hingga bulan ke delapan, itu batas maksimum kekuatan mami. dan setiap kali mami bekerja, kamu akan selalu ikut mami. Kita berdua harus menjaga kesehatan, mami akan berusaha dengan segala daya upaya mami, tapi kamu juga harus membantu mami dengan tetap kuat di perut mami, sayang.
Tapi mami bangga sekali dengan kamu sayangku, karena kemaren seharian kamu temenin mami ke bengkel benerin alarm pintu, ganti bohlam lampu depan trus kita shopping baju hamil buat mami kerja biar tetap modis..hihi...dan kamu kuaat sekali. malamnya kita ke gereja juga. kamu luar biasa.
Semakin hari keliatannya anak mami ini semakin kuat dan pintar. Itu baru jagoan mami. Peluk cium untuk kamu sayangku. besok kamu ikut mami kerja cari duit yang banyak untuk persalinan nanti, untuk biaya rumah sakit dan bulan depan buat kita buat tumpengan syukuran tujuh bulanan di HKY.
Setelah semua berhasil kita lewatin, sayang..percayalah akan ada pelangi setelah hujan. Kalau papi kembali, kebahagiaan kita tentunya akan menjadi sempurna, tapi kalau papimu tidak akan kembali. Mami pun tidak akan tinggal diam dengan kebodohan. Ini janji mami, sayang...mereka dan semua orang harus tahu, siapa kita dan siapa mereka. Mereka dan semua orang harus tau, Kebusukan itu tidak bisa terus-terusan di simpan rapih tapi harus diperlihatkan agar menjadi sebuah pelajaran hidup yang berarti buat orang-orang disekitar kita. Tapi nanti sayang..jika saatnya sudah tiba, karena Tuhan tidak buta dan adil.
Jumat, 20 Juli 2012
Orang Tua Bijak
Mendengarkan dengan seksama Kotbah mengenai Parenting, menjadi orang tua yang BIJAKSANA adalahyang mendidik anak-anak mereka dengan:
Level I : From Control to Freedom
Dari memegang kendali: memberikan kebebasan
Level II : From Freedom to Responsibility
Memberikan kebebasan: menekankan tanggung jawab
Level I : From Control to Freedom
Dari memegang kendali: memberikan kebebasan
Level II : From Freedom to Responsibility
Memberikan kebebasan: menekankan tanggung jawab
Pada Level I diperlukan kejelian orangtua untuk ‘mengambil kendali’
atau ‘membiarkan anak memilih’. Batasan itu memerlukan kesediaan dan
kerelaan orangtua untuk ‘melepas’ anak untuk bersikap. Karena hal itu
berarti orangtua harus siap dengan kenyataan bahwa mereka tidak lagi
berkuasa penuh atas hidup anak mereka. Pada saat anak bertumbuh, ketika
mereka telah dapat lebih mandiri, orangtua seakan-akan kehilangan
‘kuasa’ atas anak mereka. Inilah konsekuensi pendidikan.
Pendidikan membuat seorang individu dapat mempunyai pendapat dan
pendirian. Hal itulah yang menjadi dasar mereka dalam mengambil
keputusan secara dewasa. Orangtua harus dapat menerima saat anaknya
mulai mempertanyakan pendapat orangtua atau ‘melawan’ kehendak
orangtuanya.
Hanya dengan kebijaksanaan maka orangtua
harus tahu kapan akan mengambil kendali atau membiarkan anak untuk
tumbuh dengan memiliki rasa aman dan kemerdekaan sejati sebagai
individu. Orangtua harus memfasilitasi proses ini sehingga kebebasan
atau kemerdekaan yang dimiliki anak untuk bersikap dan berpikir ini
tertuju kepada kebebasan yang bertanggung jawab.
Kamis, 19 Juli 2012
Anak Pintar
Anakku pintar sekali malam ini, padahal siang tadi kakiku masih sakit..sangat sakit sekali, aku datang siang sekali sampai kantor karena memang aku butuh waktu sampai kakiku membaik agar ku bisa berjalan. Sore tadi pulang kantor, Naik Taxi dari kantor ke cempaka putih 50 ribu..bisa dibayangkan macetnya, sesampainya di cempaka putih tunggu Bis menuju Bogor sampai jam 7 baru dapat dari jam 5. Kelihatannya arus lalu lintas sangat tidak bersahabat sore tadi, Macet dimana-mana, dan semua Bus menuju Bogor Fully passengers, aku memilih lebih baik menunggu ketimbang ku harus berdiri tidak mendapat tempat.
Setelah menunggu dengan sabar selama 2 jam, aku dapat bus juga, tapi bus dengan trayek Priok menuju sukabumi, yang penting aku bisa duduk, walaupun busnya kurang bagus dan tidak ber AC batinku. Aku bisa turun di ciawi dan sambung lagi ke dengan mobil kecil atau ojek darisana. Benar saja dugaanku,TOLnya tidak bergerak selama kurang lebih 4 jam perjalanan, sampai rumah jam 1/2 11 malam, Ya Tuhan..rasanya tadi di bus aku pengen pingsan, kehabisan udara segar karena memang bus terisi penuh dengan penumpang yang berdiri dan tidak ber AC, aku berdoa terus dalam hati, dan berbisik pada anakku selagi orang disampingku tertidur pulas, " Sabar ya sayang, mami tau kamu cape, mami tau kamu lapar, mami juga..tapi kamu harus kuat yah sayang..kamu harus kuat.." tak terasa airmata membasahi pipiku. Ya Tuhan, aku hanya butuh kekuatan untuk berada disini tanpa bisa kemana-mana lagi hingga sampai tujuan. Beri kekuatan pada ku dan pada anakku, Bapa.
Diluar dugaan, karena mengingat siang tadi semua badanku sakit, aku sudah cemas takut kenapa2. Tapi ternyata selama di bus..semua rasa sakit itu tidak terasa sama sekali, aku bisa duduk lebih lama, dengan posisi kaki yang tidak leluasa bergerak. dan perutku pun tidak terasa sakit sama sekali, Anakku bergerak terus memang tapi setelah itu dia berhenti dan tertidur, miungkin...
Sesampainya di Ciawi, kakiku benar-benar tidak sakit, entah kenapa rasanya ringan sekali dan ingin berlari..udara sejuk di ciawi serasa memberikan energi baru. Aku pun berkata pada anakku dan tidak henti-hentinya mengucap syukur untuk perlindungan Tuhan pada kami berdua
"Dede, pintar sekali...gitu donk jagoan mami..Dede betul-betul pengertian dan kuat...hebat, nah sebagai rewardnya, kita makan enak malam ini yah sayang, kita mam lasagna di pizza, minum juice, trus pulang dech, buat susu and bobo" anakku luar biasa, semakin hari semakin dia besar...dia semakin pintar dan tidak manja. Aku semakin yakain, bahwa anakku benar-benar akan jadi anak yang membawa sukacita nantinya. amen
Janji TUHAN
Feeling so blessed with this verse, Janji Tuhan Yesus
Firman Nya Ya dan Amen. Jadilah apa yang menurut kehendakMU, Bapa.Jesus said :"Aku berkata padamu : Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira, kamu akan berdukacita tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan akan berdukacita saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak akan ingat lagi penderitaannya, karena kegembiraan bahwa anaknya telah dilahirkan kedunia. Demikian juga sekarang kamu diliputi dukacita, tapi aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak seorangpun yang dapat merampas kegembiraan mu itu dari padamu." (Johanes 16:20-22)
Bisikan bisikan itu...
Belakangan ini, aku banyak sekali mendengar hal-hal yang negative mengenainya. Entah mengenai masa lalu dan semua statement-statement yang pernah diucapkannya kepada keluarga atau teman-temannya dulu sejak aku dan kamu masih bersama-sama.Satu persatu temannya datang kepadaku mengucapkan keprihatinan mereka yang mendalam untuk semua yang terjadi padaku. Bahkan banyak dari mereka yang tidak aku kenal secara personel. Hanya dengan tahu. Hati ini serasa di iris-iris mendengar semua kata-kata mereka.
Ada sahabatnya yang katakan memang dari dulu keluarga suamimu tidak akan pernah merestui hubungan aku dengan mereka, Sahabatnya itu katakan sebut saja si A:
"Saya kenal keluarganya dan suamimu..yah maaf vin, sebenarnya saya gak mau ngomong ini ke kamu tapi begitulah mereka, munafik, vin..di depanmu mereka baik tapi dibelakangmu mereka membencimu, begitulah tipikal orang sunda"
ada juga teman prianya si B
"saya memang berteman sama megi, saya tahu dia mencintai Vina, Saya pun pernah dulu katakan pada dia, jangan permainkan persaan vina, dan lain lain, tapi bila tiba-tiba begini kasusnya, sekalipun saya ketemu dia, berbicara dengannya, dan sekalipun dia teman baik saya, dan saya pun Islam, vin..saya akan katakan dia dan keluarganya bukan Islam, mereka ditutup mata hatinya oleh syeton dan tidak punya hati nurani"
dan temannya yang lain si C katakan:
"Dia dulu katakan kesaya, kalau dia tidak akan pernah menikahi kamu, vin tapi kalau nyatanya kamu dan dia berhubungan bisa sampai berlarut-larut, yah hanya kamu yang tahu Vin, mungkin ada sisi lain yang membuat dia merasa nyaman dan tidak bisa meninggalkan kamu, terlepas dari itu Cinta yah vin, sepertinya bullshit kalau sekarang dia berdalih dengan kata Cinta bisa sampai 5 tahun, nyatanya dia bersama kamu bukan karena cinta tapi yg lain yakni kenyamanan Sex, Nafsu atau Harta mungkin?"
dan teman wanitanya dimasa dulu, punya cerita yang lain lagi:
" Dia itu bukan laki-laki, tapi bencong kalau pada akhirnya setelah kamu hamil dia malah lari dan mencari-cari alasan untuk meninggalkan kamu, kamu itu di pecundangi, vin..soal homo-homo itu, gw gak pernah katakan dia homo, tapi whatever kamu menilai sendiri, cuman yah dia emang menikmati di sukai baik wanita ataupun laki-laki, selama tidak merugikan justru memberikan keuntungan buat dia kenapa tidak? gue kenal beberapa teman yang agak memang kewanita-wanitaan gitu dan berteman baik sama dia. Kalau dia gak mau dikatakan Homo, suruh introspeksi lah,vin..secara tanpa dia sadari, mentalnya udah banci kaleng"
atau teman-teman yang pernah sekantornya dulu si D katakan:
"Kenapa dia jadi pengecut gitu yah? kalau tidak atau (kurang) bertanggung jawab memang dia juaranya, suka cari aman, vin tapi kalau soal ini kan, betul-betul tidak habis pikir saya, yang namanya anak, vin...darah daging sendiri..kok bisa yah dia jadi kaya gini? sabar ya vin"
Ada lagi teman dalam kejahatan-kejahatannya dimasa lalu, yang tau sekali sepak terjangnya katakan:
"Sekarang menurut loe,vin..bajingan mana gw sama dia? hahahaha, bencong ya vin dia? beda donk sama gw? gw mah udah insaf vin. mau jadi bapak yang baik buat anak gw, sabar vin..kita semua dipihak elo, vin...udahlah vin, loe wanita dewasa yang matang dalam segala hal, banyak yang ngantri vin kalau loe mau mah."
"mendingan loe single parents ketimbang sakit hati punya suami dan keluarga yang seperti itu, terus terang vin..gw maluu sama elo..gw maluu banget tau dia+keluarganya begitu..malu-maluin Islam vin.. gw doain vin loe dapetin gantinya yang lebih baik dari dia (timpal sang istri) "
Teman dirumahnya katakan:
"kemaren saya lihat dia, sehat, ketawa-tawa kaya gak punya masalah..gila yah..dia gak dipesantren,teh..tapi emang kadang pulang kadang enggak, dia dirumahnya. selalu sama temennya tuh yang pake kacamata, suka ngobrol diluar kadang dikamar, keluarganya juga biasa-biasa aja, kaya gak punya malu yah? gak punya perasaan yah? padahal katanya keturunan kyai,teh..ada yah orang-orang kaya gitu, munafik itu teh..tapi dah banyak yang tau dia kawin+ninggalin anaknya cuman yah diem-diem aja tetangga teh..sabar atuh teh, Alloh mah maha adil"
Dari kesemua yang terdengar itu, aku hanya bisa menghela nafas dalam-dalam, apakah Ayahmu memang seburuk itu, nak? Apakah ayahmu memang sejahat itu sama kita? tidak punya hatikah dia? Butakah hatiku, Tuhan? Kenapa aku tidak dapat melihat semuanya itu dari dulu? Kenapa Kau tempatkan dia didalam kehidupanku dan membiarkannya berada dihatiku dalam waktu yang cukup lama? tidakkah setiap hari aku syukurin semua kebahagiaan yang kau berikan padaku melalui kehadirannya, Tuhan? Kenapa kau biarkan dia mempermainkan hatiku jika memang dia sejahat itu?
Dari kesemua yang terdengar itu, tetap dan masih saja aku pasang photonya di BBM aku, hingga semua temannya itu bingung dan bertanya " masih di pasang potonya? geuleuh ih denger nama banci itu" ada juga yang bilang "Loe harus move on, vin...kebagusan dipasang terus" yang lain bilang "sampai kapan, vin? gw kasian sama elo, sudahlah dia bukan laki-laki yang baik buat loe, Tuhan itu baik sama loe,vin..gak perlu gw buka semua tai sahabat gw itu, Tuhan dah tunjukkin smua ke elo sendiri", "Kenapa sih masih mikirin dia, kak? dia udah gak perduli sama kakak dan sama anak kakak, dia lebih perduli tuh sama dirinya sendiri, sama si jajuk itu dan keluarganya, capek kak!" atau "udah teteh, dia gak usah didoain lagi, keenakkan..biar dia tanggung sendiri nanti akibatnya, akuu juga ditinggal papaku, aku tauu sekarang hidup papaku gimana tanpa aku dan mamaku bales" , "Mih, dengar kataku..dia akan terima balasan dari TUHAN cepat atau lambat, dia dan keluarganya..percaya deh, aku sudah buktiin sendiri" atau teman-teman prianya katakan "loe masih berharap dia pulang,vin? " "Loe masih mau gitu terima dia kalau pulang? dengan keadaan kali aja dia udah maen pedang-pedangan vin sama tuh jajuk..hahaha?" atau "Vin, mendingan saran gw, loe sendiri deh, tuh jajuk kan sakit keras tuh, mana tau kalau dia ternyata HIV gimana? laki loe bisa kena itu..ntar nularin loe+anak loe." dan lainnya.
God..tapi dari yang kusebutkan diatas, ku selalu ingat perkataan-perkataan dari HKY " Sabar, Vina..kamu tidak usah mendengarkan apa kata orang, dengarkan kata hati nuranimu apakah menurut hati nuranimu dia mencintaimu atau tidak? minta Hikmat dari Tuhan, jangan dari manusia. Hiduplah dengan sabar dalam doa dan pengharapan sama Tuhan. Hidup ini bukan untuk mencapai tujuan tapi perjalanan/ proses untuk mencapai tujuan. Tegar, kamu tidak buta, kamu tidak keras hati, aku melihatnya karena ketulusan hatimu mencintainya, Terus doa jangan terpengaruh dengan perkataan dari pikiranmu, Iblis mau membuat kamu kecewa dan mundur dalam mendoakan suamimu. Iblis mempengaruhi lewat fikiran-fikiranmu yang disampaikan oleh orang-orang disekitarmu. Teguhkan hatimu. Lakukan saja bagianmu dan serahkan sisanya kepada Tuhan. Tetap semangat!"
dan aku menjawabnya : "kalau nyatanya Tuhan berkehendak lain dan memang aku harus melupakan dan melepaskannya? bagaimana? "
dan malaikat-malaikatku di HKY katakan: "Jadilah apa yang dikendaki TUHAN tapi bukan olehmu. Hahaha, Vina, Tuhan Yesus senang dengan kekudusan. Pernikahan yang kudus, Kasih yang tak berkesudahan, kesabaran, kedamaian terlebih PENGORBANAN. kamu harus yakin."
"Jangan terpengaruh dengan fikiran-fikiranmu. Iblis tidak suka kamu berdamai dengan suamimu, Iblis tidak suka kamu, suami dan anakmu bersatu dan menjadi keluarga yang saling mencintai dan damai sejahtera, Iblis sedang menggenggam suamimu, dia tidak suka kamu merebutnya, Iblis sedang bersukacita karena suamimu meninggalkan kamu dan anaknya sendiri padahal TUHAN jelas menitipkannya pada kalian, tapi suamimu tidak menyadari itu semua. TUHAN itu kasih, Vina..Dia tidak akan membiarkan setiap Rumah Tangga hancur, dia justru senang menyatukan dan memulihkan Rumah Tangga yang diambang keehancuran, terlebih lagi ada anak diantara kalian, Minta kasih Bapa agar kamu lebih banyak lagi mengerti tentang Kasih dan tetap mengasihi suamimu, mengampuninya dan seluruh keluarganya, mendoakannya dan mendoakan mereka juga, Minta Tuhan untuk membuang sakit hati dan kekecewaanmu, Jangan rusak kekudusanmu dengan perasaan sakit hati, TUHAN Yesus tidak suka itu...hiduplah dengan kasih"
Tuhan Yesus akan memberikan mu yang TERBAIK yang tidak akan pernah Kamu percayai, DIA mengasihimu, Vina...ini ujian bagimu..dan DIA tidak akan membiarkanmu sendiri, DIA sendiri yang akan menjaga mu dengan kedua tangannya, DIA akan memurnikanmu..DIA akan memberikanmu jawabannya.. yang sesuai dengan kehendakNYA bukan kehendakmu, sabarlah vina..Dia sedang bekerja saat ini. " (Silent mode on)
"Jangan terpengaruh dengan fikiran-fikiranmu. Iblis tidak suka kamu berdamai dengan suamimu, Iblis tidak suka kamu, suami dan anakmu bersatu dan menjadi keluarga yang saling mencintai dan damai sejahtera, Iblis sedang menggenggam suamimu, dia tidak suka kamu merebutnya, Iblis sedang bersukacita karena suamimu meninggalkan kamu dan anaknya sendiri padahal TUHAN jelas menitipkannya pada kalian, tapi suamimu tidak menyadari itu semua. TUHAN itu kasih, Vina..Dia tidak akan membiarkan setiap Rumah Tangga hancur, dia justru senang menyatukan dan memulihkan Rumah Tangga yang diambang keehancuran, terlebih lagi ada anak diantara kalian, Minta kasih Bapa agar kamu lebih banyak lagi mengerti tentang Kasih dan tetap mengasihi suamimu, mengampuninya dan seluruh keluarganya, mendoakannya dan mendoakan mereka juga, Minta Tuhan untuk membuang sakit hati dan kekecewaanmu, Jangan rusak kekudusanmu dengan perasaan sakit hati, TUHAN Yesus tidak suka itu...hiduplah dengan kasih"
Tuhan Yesus akan memberikan mu yang TERBAIK yang tidak akan pernah Kamu percayai, DIA mengasihimu, Vina...ini ujian bagimu..dan DIA tidak akan membiarkanmu sendiri, DIA sendiri yang akan menjaga mu dengan kedua tangannya, DIA akan memurnikanmu..DIA akan memberikanmu jawabannya.. yang sesuai dengan kehendakNYA bukan kehendakmu, sabarlah vina..Dia sedang bekerja saat ini. " (Silent mode on)
Senin, 16 Juli 2012
Freedom
Kura-kura memang akan merasa nyaman bila berada didalam tempurung dan rumahnya, tapi untuk mengetahui ada kehidupan di luar sana yang lebih indah, dia harus keluar dari tempurungnya, tegakkan kepalanya dan berjalan melangkah maju ke depan.
Minggu, 15 Juli 2012
Think Positive
Selama ini manusia lebih banyak dikuasai oleh pikiran. Ia telah menjadi penjajah bagi diri kita. Ia telah menyingkirkan hati nurani sebagai tuan rumah.Padahal Hati Nurani adalah Suara Tuhan yang dititipkan pada kita. Suara hati nurani tidak pernah bohong, dusta, dan salah. Perbuatan yang dilandasi suara hati selalu positif. Karena itu, bila kita bertindak sesuai dengan hati nurani maka kedamaian dalam hidup yang kita dapati.Sebaliknya, kalau kita bertindak bertentangan dengan hati nurani, yang kita dapati adalah kegundahan.Banyak orang yang membiarkan dirinya tanpa disadari dikuasai oleh pikiran-pikirannya. Padahal satu hal yang kumengerti saat ini adalah Pikiran-pikiran yang salah dan kotor dapat menyesatkan kita, mengubah cara pandang kita yang tadinya baik menjadi tidak baik dan pada akhirnya mempengaruhi keputusan- keputusan kita. Seperti halnya beberapa waktu yang lalu, suamiku mengirimkan aku sebuah email yang isinya lagi-lagi membuat aku kecewa. Tak pelak, Pikiran-pikiran negative kembali berdatangan menimbulkan benih-benih kebencian didalam hati, padahal sebelumnya aku sudah melupakan semua kesesakan ini.
Saat aku sedang bergumul dengan pikiran-pikiranku sendiri pagi ini, memikirkan semua yang dia katakan, apakah dia tidak mencintai aku lagi? apakah dia tidak menyayangi anaknya? apakah ini? apakah itu? tiba-tiba Seorang Kakak yang kukenal dari HKY mengirimkan padaku melalui Short message Blackberry mengenai renungan pagi yang isinya seperti ini :
" Roh Kudus memimpin kita dalam setiap hidup kita, Roh kudus tau apa yang ada dihati dan fikiranmu. Berpikirlah Positif selalu jangan terpengaruh pikiran-pikiran negatif. Jagalah hatimu dengan penuh kewaspadaan karena dari situ terpancar kehidupan. Berpikir Baik akan memimpinmu melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan mendatangkan kebaikan bagi semua orang. Iblis selalu berusaha mempengaruhi fikiranmu. Jadi berjaga-jagalah bila ada pikiran yang datang dan meresahkanmu..itu dari Iblis, Berdoalah dengan tidak jemu-jemu dan mintalah hati untuk mengasihi dan lebih banyak sabar menghadapi suamimu"Ha? wooow.. aku takjub membacanya..lantas aku spontan bertanya padanya : "Kak? kakak darimana sih? sepertinya Tuhan mengirimkan aku banyak Malaikat, Kenapa tiba-tiba kakak kirimkan ini kpdku? Kakak tau apa yang sedang aku pikirkan pagi ini? Kakak tau aku sedang menangis dan nyaris putus asa, Kakak tau aku malas mendoakannya lagi hari ini? kakak..." Hatiku tak sanggup lagi membayangkan betapa Tuhan mempunyai banyak cara untuk memukul aku dan menyadarkan aku. Lalu si pengirim message yang indah itu katakan kepadaku :
"Aku berdoa pagi ini dan membaca Alkitab. Tuhan menaruh namamu Vina dihatiku. lalu aku berdoa "Ya bapa, Kuasailah hati dan fikiran Vina, kendalikan lidahnya, pimpinlah langkah hidupnya, agar Vina hidup didalam jalanmu dan dalam kebenaran firmanMu. Amin. Tuhan Yesus sangat menyayangimu, Vina. Hanya itu yang ingin kakak sampaikan. Tuhan tau kesesakkanmu. Dia akan menjawab doamu. Bersukacitalah sekarang, jangan memikirkan yang aneh-aneh tentang suamimu. Serahkan suamimu pada Tuhan, jadilah apa yang menurut kehendakNya bukan kehendakmu, persoalan suamimu bukan lagi bagianmu. Pikirkan yang indah tentang anakmu dan Tuhan suka sekali bila kau tetap mendoakan suami dan anakmu"
Sabtu, 14 Juli 2012
Kehendak Tuhan
Jangan Kehendak Kita, tapi biarlah kehendak TUHAN yang jadi. Semua pasti ada waktunya (Lukas 16:8)
Selasa, 10 Juli 2012
Kontraksi yang menyakitkan
Aku ingin menceritakan kepadamu apa yang telah terjadi padaku dua hari yang lalu.
Hari itu Selasa, 10 July 2012. Senin malamnya aku masih pulang kantor dalam keadaan baik, tidak mengendarai mobil sendiri, karena memang kakiku masih sakit, tapi ada yang lain di sore itu karena aku harus mengejar satu bus Jakarta Bogor yang kebetulan melintas dengan agak cepat walau akhirnya tidak sempat terjangkau tapi lelahnya sama seperti aku habis berlari mengelilingin satu putaran lapangan bola.
Sesampai di Bogor, aku sangat lapar, dan karena hujan, aku mampir ke Salah satu Resto fast food Mac Donnald di Giant, pajajaran. Aku makan disitu sambil menunggu hujan redah. Aku katakan pada anak ku, kamu harus makan yang banyak karena tadi kita habis lari-larian mengejar bus. Entah kenapa saat aku makan ada sesuatu yang aneh kurasakan dalam perutku. aku seperti mual, atau sepertinya perut ku tidak mau menerima makanan yang aku makan, padahal aku sangat lapar...lapar sekali. Alhasil paket nasi dan 2 ayam tidak bisa kuhabiskan seketika itu juga. lalu aku pulang, berdoa dan tidur. Malamnya seperti biasa, alarm di Handphone berbunyi menunjukan pukul 03.00 dini hari, waktuku untuk berteduh. Saat itu, aku sudah merasakan something wrong with my body, perutku terasa sakiiit sekalii. Ya Tuhan, aku tetap bernyanyi dan menangis, tapi rasa sakitnya tidak kunjung hilang, aku ingat kata kakak ku beberapa waktu yang lalu "selama rasa sakit masih dipersendian otot-otot kaki, betis, paha..itu tidak apa, tapi jangan anggap enteng kalau rasa sakit itu berasal dari perutmu" dan terngiang-ngiang kata2 Radot teman kantorku "Selama kamu tidak mengeluarkan flek2, darah atau cairan, tidak apa2..tapi kalau sudah ada tanda-tanda itu segera ke RS" mengingat kata-kata mereka membuat aku takut sekali, aku lari ke kamar mandi untuk men check apakah ada flek-flek di under wearku? untungnya tidak...bersih, tapi perut ku sakit sangat sakit, hingga jam 8 pagi aku tidak bisa tidur, bagaimana bisa tidur dengan keadaan perutku serasa diremas-remas dan kencang, untuk duduk, berdiri, bergerak, terasa sakit sekali.
Aku menghubungi orang-orang kantor dan mengatakan aku tidak bisa kerja, mereka sangat baik dan mengerti, lalu aku mencoba menghubungi siapa saja temanku di bogor untuk membantuku, tapi sayang disayang mereka semua sedang berada di luar area Bogor bekerja. Ya Tuhan, rasanya aku ingin mati. Aku menangis seperti anak kecil di dalam kamar, meraung-raung tidak perduli apakah ada orang yang kan mendengar atau tidak, tapi rasa sakitnya tidak bisa lagi ku tahan. Terbayang kemudian wajah suamiku, ingin sekali menghubunginya untuk menolong aku, tapi buat apa? dia tidak akan memperdulikan aku, atau bahkan sekalipun aku mati dan anaknya kenapa2, dia toh sudah melupakan kami sejak beberapa bulan yang lalu, ku urungkan niatku dengan airmata bercucuran, entah berapa banyak doa dan kekhawatiran dan air mata yang keluar dari mulut dan mataku siang ini. Jam 13.00 aku masih sadar bisa berkomunikasi dengan beberapa sahabat yang memberikan doa dan kekuatan dari jauh, tapi mereka tidak membantuku hingga aku tidak tau lagi apa yang terjadi padaku, mungkin aku pingsan? atau aku tertidur? tapi aku tidak merasakan apa-apa lagi dari jam 1 siang hari itu hingga jam 4 sore.
Jam 4 sore, aku tersentak kaget dengan baju yang telah lengket dengan keringat membasahi tubuhku, Seprai dan tempat tidurku basah semua. Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku. Aku tersadar beberapa waktu yang lalu aku sedang menahan sakit, aku lihat Jam di Ponselku, ha? Jam 4 sore? aku lihat ada 7 kali panggilan tak terjawab dari beberapa sahabat dan BBM yang tidak terjawab. Ya Tuhan, pingsankah aku? AKu mencoba untuk bangun dan bergerak, aku sangat berharap sakitnya redah. yah Puji Tuhan, sakitnya memang tidak terlalu sakit seperti pagi hari tadi, aku bangun dari tempat tidurku, hey aku bisa berjalan..tapi masih terasa sakit di perut dan kakiku..aku tetap berusaha untuk bergerak perlahan, aku ganti baju dan bersiap2 untuk pergi ke BMC saat itu juga, pikiranku hanya satu, selagi aku masih mampu, aku harus bisa mengatasi semua keadaan ini. Aku berdoa pada Tuhan memohon kekuatan agar aku bisa berjalan setidaknya Tuhan membiarkan aku pergi hingga RS BMC. itu saja.
Pertolongan dan kekuatan dari Tuhan luar biasa untuk hidupku, Kakiku diberi kekuatan walaupun aku harus menahan sakitnya dengan semua sisa-sisa kekuatan. Tapi aku bisa bertemu tukang Ojek dan meminta pertolongannya untuk mengantarkan aku ke BMC. Sepanjang perjalanan, aku menangis.. "Ya TUHAN, hitunglah airmataku ini, beri aku kekuatan, beri aku dan anakku kesehatan dan keselamatan, mampukan aku" dan Tuhan membawaku hingga sampai ke BMC dengan selamat. Di BMC aku langsung pergi ke IGD, dokter disana yang menanggulangi aku sangat marah mengetahui aku kontraksi sedari pagi tapi baru sorenya aku ke RS, mereka katakan bila terlambat, aku bisa saja kehilangan anakku. Oh Ya TUHAN...
Dr. Bambang specialist kandunganku memeriksa keadaan bayiku dengan USG, Puji Tuhan anakku dalam keadaan yang baik walaupun posisi kepalanya berputar kesebelah kanan perutku, sakit sekali saat perutku diperiksa, dia katakan 100% aku mengalami Kontraksi dini, jika aku tidak dirawat dan minum obat anti kontraksi bisa memungkinkan keguguran akan terjadi, atau kelahiran sebelum waktunya/ prematur terjadi.
Saat dia katakan itu, aku katakan dalam hatiku. "Ya Tuhan..terima kasih, karena Engkau masih menjaga aku dan anakku. karena bila terjadi sesuatu terhadap anakku, entah apakah aku bisa memaaafkan diriku sendiri setelah itu atau tidak? atau mungkin aku bisa gila!" Karena kondisi tubuhku tidak memungkinkan dan lemah, dan dokter tau aku tidak mungkin pulang sendirian, aku katakan pada dokternya suamiku bekerja di luar kota, pilihan terbaikku adalah tinggal di rumah sakit untuk pertolongan pertama mengingat asam lambung dan air ketubanku juga sangat sedikit. Dalam hatiku membatin, aku akan membayar semuanya untuk anakku. Aku sering malas minum, aku sering malas makan hingga maag ku kumat, aku lebih sering memikirkan papinya ketimbang anak dalam kandunganku hingga stress memicu asam lambungku tinggi dan lain-lain. Saatnya aku harus merubah semua pola pikiranku dan fokus pada anakku. Aku tidak perduli berapa mahalnya Rumah sakit, obat-obatan toh setiap kontrol bulanannya 1/2 juta harus aku habiskan, aku akan memberikan yang terbaik untuk anakku, selama aku masih mampu, selama aku masih bisa. Aku tidak akan lagi menangisi yang pergi yaitu suamiku, aku harus memikirkan yang tinggal bersamaku, disini didalam perutku dengan tubuhnya yang mungil, kulitnya yang lembut, dia tidak akan mampu bertahan kalau aku melupakannya, dia tidak akan mampu tinggal kalau aku menelantarkannya. Ya Tuhan anakku, maafkan aku. Aku sudah terlalu banyak memikirkan papimu hingga aku melupakanmu. Padahal kamu di perutku, padahal kamu membutuhkan aku, padahal hidupmu tergantung padaku, dan malam ini aku tidur di rumah sakit.
Tuhan Yesus, aku sudah membuang-buang waktuku dengan meratapi nasibku ditinggal suami yang tidak bertanggung jawab dan pergi lari tinggalkan darah dagingnya sendiri. Aku sudah melupakan bahwa aku memiliki seorang anak yang dengan setia menemaniku.
Sabar sayang, semua akan baik-baik saja, Lihat mami..sakit diperutnya hilang, asam lambungnya kembali normal, Obatnya bekerja, Tangan-tangan dokter membantu mami, dan Tuhan ada bersama kita. Sabar sayang, tunggulah beberapa bulan lagi, belum waktunya kamu keluar dari rahim mami sayangku. Tunggu 3 bulan lagi dan mami janji, mami akan memelukmu setiap hari, mami akan bersama dan menyayangimu. Tunggulah sayangku..kamu harus mengerti satu hal, bersabarlah Tuhan akan mempersiapkan segalanya untuk kita, aku mencintaimu nak, dengan segenap hatiku, dengan segenap jiwaku, dan dengan segenap akal budiku.Tolong mengerti keadaan kita, tolong pahami mami sayangku, kamu harus kuat, sama seperti mami, kita harus kuat anakku. kita harus bersama-sama berdoa, supaya Tuhan Yesus selalu melindungi kita, kita tidak boleh sakit... kita tidak boleh sedih..kita tidak boleh putus asa..kita tidak boleh hancur..kita tidak boleh lemah..kita harus buktikan kepada setiap orang, bahwa kita (mami dan kamu) mampu melewati semua ini. Mami sayang kamu.
Minggu, 08 Juli 2012
Tulislah namanya...
Kuserahkan anak dalam kandunganku kedalam tanganMu ya Tuhan,Tulislah nama nya dengan tinta yg tak terhapuskan agar tak ada siapapun yg dapat merebutnya dan biarlah dalam nama Yesus beroleh perlindungan dan hidup nya nanti tertuju padaMu.
Bukan Bagianku
Karena ku tahu Tuhan melihat kedalaman hatiku, karenanya aku yakin TUHAN tidak akan kecewakan aku...Don't worry be Happy. serahkan semua kekhawatiran pada TUHAN yang memeliharaku..serahkan semua yang jahat kepada TUHAN karena itu tidak lagi menjadi bagianku..but GOD's part..
Jumat, 06 Juli 2012
Bahasa Kasih
Aku ingin sekali bercerita kepada anakku kelak
tentang Kasih yang tak berkesudahan,
Aku ingin sekali bernyanyi untuk anakku nanti tentang Bahasa kasih..
Begini kurang lebih lagunya :
Andaikan aku lakukan yang luhur mulia, Jika tanpa cinta kasih hampa tak berguna
Ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami, Dekat padaMu ya Tuhanku
Andaikan aku pahami bahasa semua, Hanyalah bahasa cinta kunci tiap hati
Cinta itu lemah lembut sabar sederhana, Cinta itu murah hati rela menderita
Andaikan aku dermakan segala milikku, Tapi hanyalah cintaku sanggup membahagiakan
dan di panggung-panggung disaksikan oleh banyak orang dengan suara kecilnya yang seperti malaikat
dan hatinya yang riang gemirang.
Aku ingin Tuhan Yesus melihat, anaknya menjadi tumbuh dan berkembang.
dan papinya menangis, saat menyaksikan ia menjadi dewasa dengan jiwa besar dan kesuksesan diraih dikedua tangannya. Bukan karena kerja keras dan usaha orang tuanya, tapi karena Kasih Karunia Tuhan.
sebagai buah yang kutanamkan yakni benih kasih didalam jiwa sedari kecilnya.
Design
Saat aku tak mengerti maksud Tuhan, aku memilih untuk PERCAYA
Saat aku tertekan oleh kekecewaan, aku memilih untuk BERSYUKUR
Saat rencana hidupku berantakan, aku memilih BERSERAH
Saat Putus asa menderaku, aku memilih TETAP MAJU
karena aku percaya, Janji Tuhan PASTI TERGENAPI
(Yesaya 55:6-13, Yer 29:11, Rome 8:28)
Rancangannya bukan Rancanganku
Sungguh jalan Nya tidak terselami oleh setiap hati kita
Ada masa depan penuh harapan dalam TUHAN
Dan ingat bahwa Allah turut bekerja tuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihiNYA
Rabu, 04 Juli 2012
Jika Cinta...
Jika
kita mencintai seseorang kita akan senantiasa mendo'akannya walau kita
tau yang kita cintai tidak ada disisi kita...
Tuhan memberikan kita dua
buah kaki untuk berjalan ,
dua buah tangan untuk memegang
dua pasang telinga untuk
mendengar
dan dua buah mata untuk melihat..
tapi kenapa tuhan menganugerahkan satu keping hati kepada kita???
tapi kenapa tuhan menganugerahkan satu keping hati kepada kita???
karena sekeping hatinya lagi pada seseorang
untuk kita mencarinya..
itulah cinta
jangan sesekali
mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba...
jangan
sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup..
jangan sesekali bilang
kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak bisa
melupakannya......
cinta datang kepada orang yang masih punya
harapan....walau pun pernah dikecewakan
Minggu, 01 Juli 2012
Dapatkah..
Dear anakku sayang,
Bila usiaku sebentar sajadan ku tak miliki waktu lama untuk bersamamu
ku ingin kau tau betapa aku mencintai mu
aku mengasihimu dengan segenap jiwa dan hatiku.
ku ingin kau tahu betapa aku bahagia memilikimu
aku mencintaimu melebihi dari jiwa ku sendiri
Bila usiaku tak cukup membuatmu bahagia
maafkan aku, aku sudah berusaha
tapi mungkin Tuhan menginginkanku pergi.
Ku ingin kau tinggal bersama keluargamu,
Eyang utie di pondok gede dan tante-om mu akan mencintaimu seperti aku mencintaimu
ada banyak hal yang kelak akan kau mengerti.
dengarkan mereka, mereka akan mengajarimu banyak hal tentang cinta dan kasih.
mereka akan menceritakanmu tentang perjuangan dan ketegaran hati
tentang kesetiaan dan ketulusan,
dan terpenting tentang Tuhan Yesus dan pertolonganNya selama ini dalam hidup kita
Bukannya aku tak ingin kau hidup bersama ayahmu,
dengarkan aku, kamu harus memaafkan ayahmu dan mengasihinya
karena dia mencintaimu dan pasti akan sangat menyayangimu.
tapi sikapnya pernah menghancurkan aku...dan cintanya pernah membunuh aku.
membuat kita teratung-atung dalam ketidak berdayaan dan ketidakperduliannya.
bila aku pernah kecewa dan tidak mempercayainya,
ku ingin kau tidak mengalami sperti yang ku alami.
tapi ingatlah, aku ingin kau tetap mengasihi dan mengampuni ayahmu dan keluarganya
karena biar bagaimanapun mereka adalah saudara dan keluargamu
dalam darahmu mengalir darah mereka juga.
aku hanya tak ingin kau nantinya hidup dalam lingkungan yang pernah menolak aku saat aku mengandungmu,
yang pernah membenci aku, menghina aku, menolak kamu dan keluargamu
aku hanya tak ingin kau besar dengan hati yang dingin dan tidak memiliki hati nurani.
karena aku tak melihat mereka memiliki itu
aku tak melihat ada KASIH didalam hati mereka,
karena memang mereka tidak pernah diajarkan untuk itu.
Maka itulah anakku,
ku ingin kau menjadi TERANG dalam kegelapan hati mereka.
kamu hanya bisa mempercayai Tuhan Yesus
Yah karena bila kau bisa membaca tulisan ini, berarti Tuhanlah yang memberimu hidup.
Bukan ayahmu dan bukanpula aku.
karena bila kau tahu, aku sudah lama mati,
tapi Tuhan Yesus lah yang memberiku kekuatan dan hidup
hingga aku bisa membesarkanmu dengan kedua tangan dan sisa-sisa kekuatanku
Dapatkah kau penuhi permintaan ku
sebelum kau mengepakkan sayap dan terbang dengan kemandirianmu
kemanapun dan dengan siapapun kau labuhkan hidupmu,
aku percaya bahwa kau tidak akan kecewakan aku,
tapi ingatlah pesanku, ku ingin kau melayani Tuhan dengan segenap hatimu.
karena kau sudah kupersembahkan kepada Tuhan Yesus sejak kau masih dalam buah rahimku.
Ku pernah berjanji pada Tuhan bahwa aku akan mendidikmu sebagai seorang Kristen yang taat
dan Takut pada Tuhan.
Jangan kecewakan aku, nak
karena hutang budiku pada Tuhan tak kan pernah terbayarkan oleh apapun juga,
Berkat dan keselamatan yang telah diberikanNYA untuk kita tak kan pernah dapat tergantikan.
Kalau aku memiliki usia yang panjang,
sudah pasti aku akan melayani Tuhan sepanjang hidupku
tapi bila Tuhan berkehendak lain
dapatkah kau gantikan aku?
Supaya kelak aku bisa tersenyum dalam tidur panjangku saat ajal menjemputku
karena aku akan bahagia bila mengetahui Kau melakukannya untukku
Dapatkah kau berjanji padaku
Apapun yang kan kau lewati nanti, ku tahu dunia akan membencimu..
karena kau anak Tuhan, tapi jangan khawatir
kuatkan hatimu, tekunlah dalam doa dan pengharapanmu.
sebesar apapun ujian dan masalah yang kau hadapi nanti dalam hidupmu
ingatlah bahwa TUHAN YESUS lebih besar dari masalahmu.
Dan belajarlah untuk tetap setia seperti aku
seperti halnya aku kepada Tuhan Yesus hingga ku dapat membesarkanmu.
Setialah pada Tuhan, anak ku.
dan DIA tidak akan pernah permalukanmu.
percayalah padaku.
ku tak ingin kau meninggalkan NYA,
dapatkah kau berjanji padaku..?
Semoga Tuhan Yesus memberkatimu
Bila usiaku sebentar sajadan ku tak miliki waktu lama untuk bersamamu
ku ingin kau tau betapa aku mencintai mu
aku mengasihimu dengan segenap jiwa dan hatiku.
ku ingin kau tahu betapa aku bahagia memilikimu
aku mencintaimu melebihi dari jiwa ku sendiri
Bila usiaku tak cukup membuatmu bahagia
maafkan aku, aku sudah berusaha
tapi mungkin Tuhan menginginkanku pergi.
Ku ingin kau tinggal bersama keluargamu,
Eyang utie di pondok gede dan tante-om mu akan mencintaimu seperti aku mencintaimu
ada banyak hal yang kelak akan kau mengerti.
dengarkan mereka, mereka akan mengajarimu banyak hal tentang cinta dan kasih.
mereka akan menceritakanmu tentang perjuangan dan ketegaran hati
tentang kesetiaan dan ketulusan,
dan terpenting tentang Tuhan Yesus dan pertolonganNya selama ini dalam hidup kita
Bukannya aku tak ingin kau hidup bersama ayahmu,
dengarkan aku, kamu harus memaafkan ayahmu dan mengasihinya
karena dia mencintaimu dan pasti akan sangat menyayangimu.
tapi sikapnya pernah menghancurkan aku...dan cintanya pernah membunuh aku.
membuat kita teratung-atung dalam ketidak berdayaan dan ketidakperduliannya.
bila aku pernah kecewa dan tidak mempercayainya,
ku ingin kau tidak mengalami sperti yang ku alami.
tapi ingatlah, aku ingin kau tetap mengasihi dan mengampuni ayahmu dan keluarganya
karena biar bagaimanapun mereka adalah saudara dan keluargamu
dalam darahmu mengalir darah mereka juga.
aku hanya tak ingin kau nantinya hidup dalam lingkungan yang pernah menolak aku saat aku mengandungmu,
yang pernah membenci aku, menghina aku, menolak kamu dan keluargamu
aku hanya tak ingin kau besar dengan hati yang dingin dan tidak memiliki hati nurani.
karena aku tak melihat mereka memiliki itu
aku tak melihat ada KASIH didalam hati mereka,
karena memang mereka tidak pernah diajarkan untuk itu.
Maka itulah anakku,
ku ingin kau menjadi TERANG dalam kegelapan hati mereka.
kamu hanya bisa mempercayai Tuhan Yesus
Yah karena bila kau bisa membaca tulisan ini, berarti Tuhanlah yang memberimu hidup.
Bukan ayahmu dan bukanpula aku.
karena bila kau tahu, aku sudah lama mati,
tapi Tuhan Yesus lah yang memberiku kekuatan dan hidup
hingga aku bisa membesarkanmu dengan kedua tangan dan sisa-sisa kekuatanku
Dapatkah kau penuhi permintaan ku
sebelum kau mengepakkan sayap dan terbang dengan kemandirianmu
kemanapun dan dengan siapapun kau labuhkan hidupmu,
aku percaya bahwa kau tidak akan kecewakan aku,
tapi ingatlah pesanku, ku ingin kau melayani Tuhan dengan segenap hatimu.
karena kau sudah kupersembahkan kepada Tuhan Yesus sejak kau masih dalam buah rahimku.
Ku pernah berjanji pada Tuhan bahwa aku akan mendidikmu sebagai seorang Kristen yang taat
dan Takut pada Tuhan.
Jangan kecewakan aku, nak
karena hutang budiku pada Tuhan tak kan pernah terbayarkan oleh apapun juga,
Berkat dan keselamatan yang telah diberikanNYA untuk kita tak kan pernah dapat tergantikan.
Kalau aku memiliki usia yang panjang,
sudah pasti aku akan melayani Tuhan sepanjang hidupku
tapi bila Tuhan berkehendak lain
dapatkah kau gantikan aku?
Supaya kelak aku bisa tersenyum dalam tidur panjangku saat ajal menjemputku
karena aku akan bahagia bila mengetahui Kau melakukannya untukku
Dapatkah kau berjanji padaku
Apapun yang kan kau lewati nanti, ku tahu dunia akan membencimu..
karena kau anak Tuhan, tapi jangan khawatir
kuatkan hatimu, tekunlah dalam doa dan pengharapanmu.
sebesar apapun ujian dan masalah yang kau hadapi nanti dalam hidupmu
ingatlah bahwa TUHAN YESUS lebih besar dari masalahmu.
Dan belajarlah untuk tetap setia seperti aku
seperti halnya aku kepada Tuhan Yesus hingga ku dapat membesarkanmu.
Setialah pada Tuhan, anak ku.
dan DIA tidak akan pernah permalukanmu.
percayalah padaku.
ku tak ingin kau meninggalkan NYA,
dapatkah kau berjanji padaku..?
Semoga Tuhan Yesus memberkatimu
Langganan:
Postingan (Atom)