Rabu, 13 Juni 2012

MomEnT

Anak : " Siapa ayah saya bukanlah masalah. yang terpenting adalah bagaimana ayah saya ketika saya mengingat dia. " (Anne Sexton)
Aku mulai membiasakan diriku untuk bicara dengan anakku. Aku mulai membiasakan diriku untuk menceritakan semua kejadian yang baru saja aku lewati.  Entah kenapa, aku merasakan anakku mengerti semua tutur kata yang terucap dariku. Saat hatiku mulai terasa sesak dan ingin menangis, dia tiba-tiba berhenti bergerak dan seperti merasakan sakitnya, (maafkan aku nak), Saat aku sedang bahagia, dia seperti menari-nari didalam perutku,aku semakin hari semakin dapat merasakannya..sangat amat suka merasakan gerakannya. bahkan kalau seharipun aku tidak merasakan geraknya, aku mulai menjadi sangat khawatir dan takut.

Aku merasa semua terjadi begitu sangat LUAR BIASA, membuat aku terpesona bahkan saat aku ingat hari pertama aku merasakan nya. Tahun lalu aku tidak pernah bermimpi diberikan pengalaman yang luar biasa seperti ini. aku seperti...eeehm..seperti hidup dalam mimpi. Memang pernikahan ku mungkin tidak sempurna, tidak seperti yang aku idam idamkan, Suamiku meninggalkan aku dan anaknya sendiri. Bahkan disaat aku sedang dalam keadaan mengandung darah dagingnya. dia seolah-olah tidak memperdulikan aku.  Tapi Anak dalam kandunganku membuat semuanya menjadi sempurna. Aku merasa TUHAN luar biasa, dan amat sangat disayangkan bila suamiku melewatkan semua ini, moment-moment dimana dia dan aku sesungguhnya bisa saling berbagi kebahagiaan bersama calon buah hati kami. 

Apa yang terlewatkan oleh mu tidak akan bisa kau ganti dan bayarkan dengan uang, sayang. Semestinya kau temani aku periksa ke dokter dan melihat perkembangannya dari hari ke minggu, minggu ke bulan. Tubuhnya yang semakin membesar, organ-organ tubuhnya yang disempurnakan Tuhan, gerakannya, detak jantung, dan lain-lain..semua itu hanya bisa kau saksikan saat USG saat dia masih didalam kandunganku. 

Karena itu, aku mohon kepada Tuhan, agar suamiku tidak lagi melewatkan apa yang semestinya dia lalui yakni sebuah pengalaman berharga, pengalaman pertamanya menjadi seorang ayah, saat-saat menuju persalinan nanti hingga disaat aku membesarkannya nanti. Aku mohon TUHAN mau melunakkan kekerasan hati suamiku hingga membawanya pulang kepada anak dan istrinya untuk kemudia bersatu dalam pernikahan yang kudus dan menjadi keluarga SAMARA yang diberkati Tuhan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar