aku sekarang mengerti, kenapa ayahku dulu ingin sekali untuk pergi, saat sakitnya tak kunjung hilang..
aku sekarang mengerti, kenapa didetik-detik terakhirnya...betapa rindunya dia tuk pulang
aku mengerti saat dia inginkan Tuhan mengambilnya disetiap doanya..
aku sekarang mengerti kenapa di keputusasaan dia bisa katakan Tidak aku tidak ingin merasakan
sakitnya lagi..
aku sekarang mengerti bila dia pergi, dia akan temukan kebahagian dan kedamaian bersama Tuhan.
tidak perlu lagi menjadi beban buat semua orang
karena aku mengerti, yang dia inginkan bahwa dia tidak ingin menghancurkan semua pengharapan
orang-orang yang di cintainya...
Aku mengerti bahwa yang ayahku tau, ada Surga diatas sana, dimata tidak ada airmata, kesesakkan dan kekecewaan.
Aku mengerti bahwa yang ayahku tau, ada Tuhan yang selalu mengasihi dan mengenalnya
Aku mengerti bahwa buat ayahku, Dia sudah berusaha sekuat tenaga
dan aku mengerti bahwa bagi ayahku, kekuatannya terbatas...
Kemampuannya untuk dapat berdiri lagi tak lagi kokoh seperi saat muda dulu.
dia rapuh dan lemah seperti kayu yang lama lama terkikis menjadi debu
Hatinya tak bisa lagi menampung semua sakit dan sedihnya.
Aku menjadi mengerti kadang hidup tak selalu menjanjikan kebahagiaan
Aku menjadi mengerti bila doa tidak mendapatkan jawaban.
Aku menjadi mengerti Tuhan merasakan semua
Aku menjadi mengerti Tuhan bisa mengabulkan permohonan
Aku mengerti mungkin yang dirasakannya dulu sama seperti yang ku alami saat ini.
Ketika aku meminta.
Jangan biarkan dunia dan waktu mengahancurkan aku...
Dan kini aku ikhlas
Aku ihlas...
Ambil aku...karena aku lelah menghadapi semua ini..
Ambil aku...karena aku ingin meninggalkan semua ini..
Ambil aku...karena aku hanya ingin bersama ayahku
Ambil aku...karena ak tidak ingin merasakan lagi sakitnya..
Ambil aku...karena yang aku inginkan hanya bersama MU
sehingga aku tak perlu mengecewakanMu
dengan semua ketidak berdayaanku mengatakan ku mampu melewatinya
padahal aku tak ingin melewatinya.
Ambil aku Tuhan...aku hanya ingin bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar